Tuesday 22 August 2017

Kedisiplinan Siswa Dalam Belajar Forex


Kedisiplinan Guru dalam Proses Belajar Mengajar Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya. Sedangkan penguin guru adalah suatu komponen manusia dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan aktif dalam usaha pembentukan sumber daya manusia8221 (Sardiman, 2001: 123). Sedangkan Dimyati (2000: 25) dalam bukunya mengatakan bahwa 8220Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ini berarti bahwa seorang guru mínimo harus memiliki dasar-dasar kompetensi sehingga memiliki wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugasnya terutama agar dapat meningkatkan suasana belajar yang kondusif8221. Dalam rangka peningkatan disiplin guru, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru, yaitu: 2. Pelaksanaan tugas (kegiatan) 3. Programa tindak lanjut (Dirjen Dikdasmen, 1996: 10-17 Untuk lebih jelasnya ketiga hal tersebut di atas dapat dijabarkan sebagai Berikut: a. Hadir di sekolah 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan pulang setelah jam pelajaran selesai. B. Menandatangani daftar hadir. C Hadir dan meninggalkan kelas tepat waktu. D. Tidak meninggalkan sekolah tanpa seizin Kepala Sekolah. E. Mencatat kehadiaran siswa setiap Hari. 2. Pelaksanaan tugas (kegiatan) a. Mengatur siswa yang akan masuk kelas dengan berbaris secara teratur. B. Melaksanakan semua tugasnya secara tertib dan teratur. C. Programa Membuat catur wulan. D. Membuat persiapan mengajar sebelum mengajar. E. Mengikuti Upacara, peringatan hari besar agamanasional dan acara lainnya yang diselenggarakan oleh sekolah. F. Memeriksa setiap pekerjaan atau latihan siswa serta mengembalikan kepada siswa. G. Menyelesaika N administrasi kelas secara baik dan teratur. H. Tidak mengajar di sekolah lain tanpa seizin tertulis dari pejabat yang berwenang. Eu. Melaksanakan ulangan harian mínimo 3 kali dalam satu catur wulan dan ulangan umum setiap akhir catur wulan. J. Tidak merokok selama berada di lingkungan sekolah. K. Mengisi buku batas pelajaran setiap selesai mengajar. eu. Mengisi buku agenda guru. M. Berpakaian olahraga selama memberikan pelajaran praktek olahraga Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. N. Mempersiapkan dan memeriksa alat yang akan dipergunakan dalam pelajaranpraktek Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta mengembalikan pada tempat semula. O. Mengawasi siswa selama jam istirahat. P. Mengikuti senam yang dilaksanakan bersama-sama siswa di sekolahnya. Q. Berpakaian rapi dan pantas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. R. Melaksanakan 5 K. 3. Programa Tindak Lanjut a. Memeriksa kebersihan anak secara berkala. B. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dan memberikan programa pengayaan kepada yang mempunyai kecakapan lebih. C. Mengatur pemindahan tempat duduk siswa secara berkala (Dirjen Dikdasmen, 1996: 27-29). Dari uraian tersebut di atas, jelaslah bahwa kedisiplinan guru merupakan suatu ketaatan (kepatuhan) guru terhadap tata tertib (aturan) yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya sebagai tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar di sekoah. Berkenaan dengan hal itu, maka teori dasar yang dikembangkan sebagai dimensi dan indikator kedisiplinan guru dalam proses belajar mengajar adalah mencakup tiga aspek, yaitu kehadiran, pelaksanaan tugas (kegiatan) dan programa tindak lanjut, dengan alasan untuk mengetahui sejauhmana tingkat kedisiplinan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai Pendidik di sekolah. 1. Dimyati dan Mudjiono, 1999, Belajar dan Pembelajaran. Jacarta: PT. Rineka Cipta. 2. Dirjen Dikdasmen, 1996. Pengelolaan Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud. 3. Sardiman, AM, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jacarta: PT Raja Grafindo Persada. Peran Guru dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang dimana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan bagi bangsa yang sedang berkembang seperti bangsa Indonésia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang tidak bisa ditawar lagi, perkembangan pendidikan juga harus sejalan dengan tuntunan pembangunan setahap demi setahap. Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003, telah di gariskan bahwa: Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonésia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampan, kesehatan jasmani Dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (RI No, 2003: 30). Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran ditemtukan oley banyak faktor-faktor pendukung. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini bisa berasal dari guru, siswa, materi pelajaran ataupun kondisi dan situasi saat proses pembelajaran tengah berlangsung. Disiplin merupakan upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap dan perilaku yang sudah ditetapkan pada indivíduo oleh orang tua. Kedisiplinan ini diajarkan oleh orang tua sejak dini, hal ini dimaksudkan agar anak terbiasa dengan hidrat teratur karena hal ini juga akan berdampak positif bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Pendnikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk menanmkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manuscrito dengan ciri-ciri terciu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji, 2002). Dengan diberikannya tata tertib baik di sekolah maupun di rumah, kedisiplinan yang tertanam apada diri siswa akan diterapkan dimana saja dan kapan saja. Pengawasan terhadap pelaksanannya serta penjelasan-penjelasan terhadap arti pentingnya kedisiplinan diharapkan akan dapat menumbuhkan rasa disiplin siswa. Sehingga dengan terciptanya kedisiplinan di sekolah akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada, dengan proses belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai maka seorang siswa akan dapat memperoleh prestasi yang baik. Akan tetapi bagi anak yang tidak terbiasa dengan tata tertib hal ini akan menjadi terasa berat ketika dilakukan pada saat di sekolah. Anak yang kurang disiplin ini biasanya akan melanggar tata tertib yang ada karena ia berpikir peraturan itu merupakan keinginan apa yang ia lakukan. Berbagai faktor yang mempengaruhi anak kurang menunjukkan sikap tersebut, diantaranya lemahnya perhatian orang tua kepada anaknya dikarenakan orang tua selalu sibuk dengan urusan ekonomi, orang tua yang otoriter, keluarga yang brokenhome. Pengaruh pergaulan dilingkungan sekitar anak, adanya perkembangan media elektronik, kurang demokratisnya pendekatan dari orang tua maupun guru yang ada disekolah. Dengan memberikan sanksi berjenjang di sekolah pada siswa diharapkan dapat merubah sikap dari kurang disiplin dan kurang bertanggung jawab menjadi anak yang berdisiplin dan bertanggung jawab. Disinilah diperlukan adanya peran guru untuk membantu meningkatkan kedisiplinan belajar siswa, yang sekaligus menjadi alat pengendali perilaku siswa yang dianggap masih menyimpang sehingga siswa menjadi displin dalam hal belajar ataupun yang lainnya. Selain itu, kedisiplinan yang telah tertanam pada diri siswa akan berdampak positif bagi kehidupan di masa datang. Dari pendahuluan diatas, maka makalah ini akan membahas: Pengertian Kedisiplinan Belajar Siswa 2. Alasan ditingkatkannya kedisiplinan belajar siswa 3. Indikator kedisiplinan belajar siswa 4. Peran guru dalam mengatasi permasalahan B. Pengertian Kedisiplinan Belajar Siswa Arti disiplin bila dilihat dari segi bahasanya adalah latihan ingatan Dan watak untuk menciptakan pengawasan (kontrol diri), atau kebiasaan mematuhi ketentuan dan perintah. Jadi arti disiplin secara lengkap adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tampa paksaan dari siapa trocadilho. Menurut Kadir (1994: 80) Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan efisien. Sedangkan disiplin menurut Djamarah (2002: 12) adalah 8220Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pridadi dan kelompok. Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh paktor yang paling pokok yaitu kedispilan, desarmando faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan serta bakat siswa itu sendiri. Menurut Arikunto (2004: 114) Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Dari beberapa pendapat diatass dapat disimpulakn bahwa disiplin merupakan suatu peraturan atau tata tertib yang dibujo dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggung jawabkan. Mak dari itu peningkatan kedisiplinan belajar siswa sangat diperlukan bagi siswa. C. Alasan ditingkatkannya kedisiplinan belajar siswa Kedisiplinan belajar siswa dapat terjadi secara óptimo bila pihak sekolah dan guru melakukan perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan siswa itu memiliki tingkat yang sama yaitu: sama-sama mencari ilmu tanpa ada dinding pemisah yang menghalangi. Sehingga antara guru dan siswa itu akan tercipta saling kerjasama dan siswa pun menjadi bersemangat dalam belajar karena siswa tidak merasa lebih rendah daripada guru mereka. Disiplin akan bertumbuh dengan baik apabila atas kemauan diri sendiri, tetapi apabila disiplin didasarkan bukan atas kemauan diri sendiri maka yang terjadi disiplin tidak akan tumbuh dalam diri anak tersebut. Dengan adanya disiplin yang tertanam dari diri siswa akan menjadika mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan berprestasi. Sehingga apabila siswa memiliki displin dalam waktu belajar maka siswa tersebut akan terdorong dan termotivasi dalam diri mereka untuk selalu balajr dan belajar. Dengan adanya kesidiplinan yang telah diterapkan dan ditanamkan akan mendorong keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa sendiri. D. Indikator Kedisiplinan Belajar Siswa Indikator-indikator disiplin belajar menurut Munawi (2007: 22) adalah tingkah laku atau perbuatan ke arah tertib yaitu: 1. Disiplin dalam hubungannya dengan waktu belajar. Seorang siswa harus mampu mengikuti proses belajar di sekolah secara tepat waktu dan harus mampu disiplin menggunakan jadwal belajar dirumah secara teratur enta itu waktu belajar di siang hari, di malam hari, maupun di hari minggu dan libur. Seorang siswa juga harus bisa membagi waktu antara belajar dan membantu orang tua. Anak disiplin sehubungan dengan waktu yang dapat terpengaruh terhadap prestasi belajar khususnya pelajaran ekonomi akan tampak sebagai berikut: Mengerahkan energi untuk belajar secara kontinue. Melakukan belajar dengan kesungguhan dan tidak memberikan waktu luang. Belajar sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah diatur. Dapat menggunakan waktu dengan baik antara belajar dan waktu bersosialisasi. 2. Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar. Seorang siswa wajib menjaga ruang kelas maupun lingkungan sekitar sekolah seperti menjaga kebersihan dinding, meja, kursi, kamar mandi, pagar sekolah, dan ruang lain milik sekolah. Dan selalu membuang sampah di tempat sampah. Selain itu siswa juga wajib menjaga tempat belajar dirumah agar tercipta suasana yang aman dan nyaman. Seperti menjaga meja dan kursi dan juga lingkungan sekitar. Adapun ciri ciri anak yang disiplin sehubungan dengan tempat yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi yaitu: Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak mengganggu atau terganggu oleh orang lain. Selalu disiplin dalam menjaga kebersihan ruang kelas dan lingkungan sekolah. Mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas dengan gairah dan partisipasif. Menyelesaikan tugas tugas khususnya tugas yang diberikan guru dengan baik. 3. Disiplin yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan dalam belajar. Mematuhi dan menaati peraturan yang telah disusun dan berlaku ditempat sekolah. Hormat dan patuh kepada orang tua, kepala sekolah, guru, dan karyawan. Serta mampu terampil, bersikap sopan dan tanggung jawab. Mematuhi semua larangan tata tertib sekolah dan mentaati kewajiban kewajiban yang ada. Dengan demikian anak yang disiplin akan tampak dalam perilaku sebagai berikut: Datang ke sekolah tepat waktu dan mengikuti proses belajar mengajar sesuai jadwal yang ada. Membuat jadwal belajar dirumah yang harus dilaksanakan meskipun tidak ada tugas. Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak terganggu dan mengganggu orang lain. Selalu menaati peraturan yang telah ditetapkan dilingkungan dimana siswa itu berada, baik ketika berada di sekolah, dirumah, maupun dilingkungan masyarakat. E. Peran Guru Dalam Mengatasi Permasalahan Kedisiplinan yang harus ditanamkan pada diri siswa merupakan suatu pembawaan sikap yang baik dan patut dicontoh. Sikap ini dapat terbawa hingga ke jenjang pendidikan maupun diluar pendidikan. Dalam urusan kedisiplinan belajar peran guru sangatlah penting karena guru dalm membentuk atau membantu siswa agar disiplin bisa dikatakan sulit. Tak banyak dari siswa yang membangkang dengan peraturan yang ada sehingga guru terpaksa memberikan punição yang diharapkan dapat membuat jera si pelaku. Disiplin juga menjadi salah satu prasyarat terbentuknya pendidikan yang kondusif, dalam hal ini baik kepala sekolah maupun guru ikut serta bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan. Penanggulangan masalah disiplin yang terjadi di sekolah dapat dilakukan melalui tahapan preventif, represif dan kuratif. Mendorong siswa melaksanakan tata tertib sekolah. Memberi persuasi bahwa tata tertib itu baik untuk perkembangan dan keberhasilan sekolah. Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa: Kedisiplinan itu harus diajarkan dan ditanamkan sejak dini sehingga akan membawa dampak yang positif di kehidupan yang akan datang. Kedisiplinan belajar harus digalakkan di setiap sekolah sehingga siswa mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang besar. Kedisiplinan belajar dimulai dari hal terkecil hingga hal yang terbesar. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam hal membentuk atau mengatur agar siswa memiliki disiplin yang tinggi. Arikunto, Suharsimi. 2006. Proseu Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Asy Masudi. 2000. Pendidikan Pancasila e Kewarganegaraan. Yogyakarta: PT. Tiga Serangkai. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Kadir. 1994. Penuntun Belajar PPKN. Bandung: Pen Ganeca Exact.

No comments:

Post a Comment